Rabu, 12 Januari 2011

MARI BERPANTUN

Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum diungkapkan. Suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain. Pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat oleh sebab itu disukai dan digunakan hingga kini. Dengan berpantun seseorang akan berfikir dan bermain-main dengan kata... yuk kita berpantun untuk menjalin ikatan batin sesama alumni. 

Bila tak punya buah ketimun. 
Baiklah merujak mangga muda. 
Dari pada duduk melamun. 
Marilah kita berpantun ria 

Ayang-ayang buah kepayang 
Dimakan mabuk dibuang sayang 
Bila bepantun menjelang petang 
Semoga pikiran menjadi terang 

Anak perawan berlaku santun. 
Menjadi idaman para pemuda. 
Bila enggan membalas pantun. 
Komenlah saja apa adanya. 

Kentang dipanggang dalam situn, 
Dihidangkan panas diatas meja, 
Bila dikau tlah pandai berpantun, 
Ajaklah teman meramaikan pula 

Anak perawan disarang penyamun 
Sedang di-incar para pendekar 
Apalah sulitnya dalam berpantun 
Asal ceplos saja krn msh belajar 

Lamalah sudah tidak ke kebun. 
Tanaman habis dimakan rusa. 
Bukan adik tak bisa berpantun. 
Hanyalah karena belum biasa. 

Rasa tak sanggup mendaki bukit. 
Lebih baik naik dipunggung kuda. 
Belajar berpantun tidaklah sulit. 
Lebih sulit belajar naik sepeda. 

Hiburan menonton layar tancap. 
Pulang kerumah dipagi buta. 
Nyatakan cinta tak mesti diucap. 
Cukuplah dengan kerlingan mata. 

Jangan sering-sering merujak mangga 
Sekali-sekali makan lah pisang tembatu 
Gara-gara mengerling ke janda muda 
Pulang kerumah dihadiahi palang pintu 

Suara beduk dialun-alun 
Bawalah obor mulai berjaga 
Masuk fesbuk hampir 3 tahun 
Tp bang mandor blom laku juga 

Bang mandor pergi sejak pagi 
Hendak menghalau kereta api 
Sarapan dg semangkuk bakmi 
Ibunya senyum senang dihati 

Manis rasa si buah duku 
Banyak dijual di tengah kota 
Bang mandor bukan tak laku 
Kebanyakan syarat buat wanita 

Duku komering beli di Bogor 
Sepuluh ribu dapat sebokor 
Bang mandor tak mau tekor 
Inginkan calon yg blom kendor 

Bila suka di jalan terjal 
Pake kerudung bewarna merah 
Bila ingin cepat terjual 
Tawarkan dengan harga murah 

Jalan-jalan ke pasar anyar 
Beli es kopyor minum berdua 
Silahkan saja dinda menawar 
Bang mandor tentu menerima 

Naik bajay keliling kota 
Singgah dulu diwarung padang 
Walau bang mandor sudah menduda 
Tapi perawan banyak yg senang 

Makan rendang diwarung padang 
Terasa pedas sambal balado 
Walau perawan banyak yg senang 
Tapi bang mandor milih yg jando 

Minum es kopyor hanya berdua 
Duduk disawah sambil ketawa 
Kalau saja bang mandor suka 
Jandanya itu beranak lima 

Es kopyor manis diberi gula 
Dihidangkan dg roti mentega 
Bila si janda beranak lima 
Bang mandor jd garuk2 kepala 

Dodol garut berasa duren 
Dibungkus rapi seperti permen 
Dia cemberut dari kemaren 
Berharap kamu kembali komen 

Tempoyak dibuat dari buah duren 
Baju dia sobek dari kemaren 
Tahukah teman istilahnya “duren” 
Duren artinya adalah Duda Keren 

Ikan belanak berenang-renang 
Burung merpati membuat sarang 
Makan tak enak tidur tak tenang 
Teringat pada adinda seorang 

Ikan belanak berenang-renang 
Burung merpati terbang melayang 
Makan tak enak tidur tak tenang 
Karena makan sore terlalu kenyang 

Burung merpati nelor di kandang 
Gadis nan elok makai selendang 
Makan soremu terasa kenyang 
Modal fb-an sampai subuh datang 

Burung merpati nelor di kandang 
Gadis nan elok makai selendang 
Kalau memang siap menantang 
Ayo berpantun sampai besok petang 

Pergi memancing ikan seluang 
Umpannya blatung di daun pisang 
Kalau bepantun sampai besok siang 
Badan 'kan loyo dan sakit pinggang 

Berkurun lama pergi menjauh 
Wajah ku lihat di dalam mimpi, 
Kalau dah kasih sesama sungguh 
Kering lautan tetap ku nanti, 

Surat ku layang untuk berkata 
Penyampai hasrat kata di hati, 
Kalaulah sungguh kasih ke saya 
Jangan dibuang sampai ke mati.  

Burung merbah bewarna putih 
Bertengger diatas pohon duku 
Kalau sudah sama berkasih 
Cepatlah pula temui penghulu. 

Hujan lebat di kampung hulu 
Basah kuyup gadis berkebaya 
Maksud hati ke rumah penghulu 
Penghulunya pergi ke Surabaya 

Beli rotan di potong lima 
Untuk memagar mawar nan biru 
Menyemat janji penuh setia 
Di depan penghulu mereka bertemu 

Hujan lebat di kampung hulu 
Hingga banjir ke Muare-dua 
Hati sedih nunggu penghulu 
Tibanya nanti dibulan dua 

Semangka non biji ada dipasar 
Warnanya merah begitu segar 
Aku ucapkan halo apa kabar ? 
Dia diam seolah tak dengar. 

Dari Bandung ke Majalengka 
Naik saja bis Po. Merdeka 
Kalau dinda pengen semangka 
Datang saja ke Sekretariat kita 

Jalan-jalan ke talang semut 
Bawalah bambu dengan grobak 
Jika pikiranmu sedang kusut 
Cobalah dulu makan martabak 

Jemput nenek di Stasiun Senen 
Bawa karung berisi duren 
Bila ada yg salah kemaren 
Maafkanlah aku wahai my friend. 

Pergi mancing ikan seluang 
Umpannya blatung daun pisang 
Kalau adik balas pantun abang 
Bang galih tentu bertambah sayang 

Ikan seluang ramai berenang 
Mencari makan disore hari 
Hati adik tentulah senang 
Ada bang galih yg pandai berperi 

Ikan seluang dapat serantang 
Beroleh mancing di batang ari 
Adik gembira CekFendi pun senang 
Menyambut maghrib sebentar lagi 

Duduk mancing tak bersuara 
Sambil meneguk air kelapa 
Hati senang sambil ketawa 
Banyak dulur suka menyapa 

Minum dogan si kelapa muda 
Diteguk siang kantukpun datang 
Kak galih tak segan nyapa yg muda 
Bepantun senang tak ingat utang 

Rasa asam buah mengkudu 
Untuk bahan pembuat jamu 
Semakin lama hatiku rindu 
Bilakah kita dapat bertemu 

Buah mengkudu di buat jamu 
Batang jati di buat kursi 
Kalau rindu ingin bertemu 
Cobalah komen di grup ini 

Bau masak buah mengkudu 
Dicampur gula serta es batu 
Bila saatnya bermalam minggu 
Si abang ngga’ mau diganggu 

Terdengar nyanyian mendayu-dayu 
Diiring irama gambus melayu 
Janganlah marah wahai mbak yu 
Kang mas tersayang tetap milikmu 

Paling enak sambal terasi 
Sama enaknya rasa kuwaci 
Besok kita pergi ke Bekasi 
Nantikan aku di Karawaci 

Kutaruh kuwaci didalam laci 
Buat sangu apel ke Bekasi 
Nanti kutunggu di Karawaci 
’Kan kusiapkan sebuah taksi 

Berpacaran sambil makan kuwaci 
Jalan terjalpun akan kudaki 
Sebelum diriku tiba di Karawaci 
Janganlah engkau mendahului 

Naik pesawat dari talang betutu 
Sampai di Suta setengah satu 
Tentu kutunggu tepat waktu 
Tapi bawakanlah aku cerutu 

Kalau tuan pergi ke kota 
Naiklah delman ataupun ojek 
Kalau nanti tuan ke jakarta 
Jangan lupa bawa mpek-mpek 

Kuda hebat ada di sumbawa 
Indramayu penghasil mangga 
Bukan hanya pempek yg kubawa 
Tekwan dan model ikut serta

Hendak kupetik si asam kandis 
Tak ada kawan, manjat sendiri 
Pantun disusun buat sang gadis 
Supaya bisa menjaga diri 

Duduk bersila para bangsawan 
Kopiah tapis, berlipat tajung 
Disapa abang tampan rupawan 
Adik manis langsung tersanjung 

Satu purnama kasih terajut 
Si abang belum tampak belangnya 
Tak perlu sembah tak perlu sujud 
Si gadis sudah lengket hatinya 

Riuh rendah budak tertawa 
Beradu gasing ditengah laman 
Kemana mana slalu berdua 
Bagaikan benang dengan sulaman  

Pisang batu si-pisang kelat 
Makanan monyet ditengah hutan 
Hati sang gadis sudah terpikat 
Rasa nak mati ditangan tuan 

Harum semerbak wangi kenanga 
Taruh sekuntum didalam kamar 
Hati sang gadis berbunga-bunga 
Si abang tampan datang melamar 

Angkat gelas Raja bersulang 
Minum anggur berwarna merah 
Pengantin senang bukan kepalang 
Hajat sepekan meriah sudah 

Kayuh sampan hingga kehulu 
Hendak menuju ke Indragiri 
Sembilan pekan letih menunggu 
Tahunya abang sudah ber-istri 

Tebang buluh di pulau panggung 
Buluh ulung sudahlah tua 
Minta cerai kepalang tanggung 
Si gadis sudah berbadan dua 

Rebana - gendang, indah dipukul 
Tari sembah lalu tampilkan 
Alangkah berat beban di pikul 
Sudahlah nasib dikandung badan 

Aduhai kasihan si gadis manis 
Dulu dipuja, kini di hina 
Siang malam hati menangis 
Sesali badan tiada berguna 

Dari medan menuju jawa 
Singgah sejenak di raja basa 
Pesan untuk adik semua 
Jaga diri, sebelum binasa 

Si mata empat mencabut pedang 
Karna serunting nantang berlaga 
Harta dan rupa boleh dipandang 
Akhlak dan budi, teliti juga 

Sungguhlah nikmat labu perigi 
Di campur gula santan kelapa 
Kemana badan dibawa pergi 
Nasihat bunda, jangan dilupa 

Basahlah badan karena peluh 
Sapu tangan, tolong ambilkan 
Tersusun rapi jari sepuluh 
Ada salah mohon maafkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar