Senin, 25 Juli 2011

PERANSERTA PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA








Kita tentu maklumi bersama bahwa Pemuda Indonesia adalah kelompok usia yang memiliki nilai serta posisi yang strategis dalam masyarakat. Sejarah perjalanan bangsa Indonesia selalu menyertakan pemuda baik diminta maupun secara sukarela aktif di dalamnya. Bahkan lebih daripada itu, sering kali berbagai moment penting bagi Bangsa Indonesia lahir dari ide, semangat dan kepemimpinan para pemuda. Pemuda selalu berpikir jernih dan bebas dalam menuangkan segala bentuk ide serta gagasannya kepada bangsa dan negara. Berbagai perisitiwa penting dalam perjalanan sejarah Indonesia selalu melibatkan peran aktif pemuda. Berbagai peran serta pemuda memiliki catatan-catatan tersendiri. Hingga kini eksistensi pemuda Indonesia masih relefan sebagai agen perubahan (Agen of change). Banyak pemuda-pemuda Indonesia yang masih peduli dengan bangsanya. Tinggal kini bagaimana caranya agar segenap pemuda dapat turut berkontribusi bagi perubahan bangsa Indonesia khususnya melalui peran pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK.
Pemuda sebagai agen perubahan akan mampu melakukan perubahan yang signifikan bila mendapatkan saluran yang berupa sistem atau perangkat-perangkat pendukung. Organisasi adalah sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan perubahan tersebut. Oleh sebab itu adanya peran organisasi yang konsisten tentu saja sangat mendukung akan perubahan tersebut.
Dalam Deklarasi Pemuda yang pernah dicetuskan pada tanggal 23 Juli 1973 antara lain menyebutkan bahwa : Selaku generasi muda masa kini adalah keharusan diri menyatukan tenaga dan pikiran untuk ikut serta mengisi kemerdekaan dengan lebih segera mempercepat pembangunan dan kemajuan masyarakat. Pemuda menyadari sepenuhnya akan panggilan sebagai kaum muda yang merupakan salah satu faktor penggerak untuk sesuatu yang lebih berarti bagi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia, menuju jenjang yang lebih tinggi dan luhur, demi tercapainya masa depan yang lebih baik.
Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang telah diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi IPTEK sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah beserta seluruh rakyat dengan sebaik-baiknya. Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidang ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat tentu saja diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM. Sehingga dihasilkan umpan balik pemikiran serius dan mantap mengenai penemuan baru.
Perkembangan IPTEK terkini sudah mencapai teknologi super modern dan telah memasuki era penciptaan kendaraan yang berkemampuan melayang diudara mengantisipasi kemacetan lalu lintas. Penciptaan air menjadi bahan bakar melalui proses elektrolisis yang menghasilkan blue gas (HHO)yang ramah lingkungan. Penciptaan robot cerdas yang dapat berinteraksi langsung dengan manusia dengan gerakan yang menyerupai gerak manusia.
Bahkan hingga kini kita telah merasakan kehidupan modern diera informasi dengan peralatan komputer, telepon seluler dan internet.
Pembinaan kepemudaan yang dilaksanakan selama ini telah mengena pada beberapa sasaran. Hanya saja masih banyak pemuda yang belum dapat melihat berbagai bentuk partisifasi IPTEK yang dapat dikembangkan sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Seluruh elemen kepemudaan perlu menyadari dirinya sebagai sesuatu yang bisa menghitam-putihkan bangsa ini di masa depan. Jika para pemuda mempunyai komitmen untuk berada dalam koridor yang positif, maka akan ada harapan untuk kebangkitan yang lebih signifikan di masa depan... insya Allah.
Bersamaan dengan itu pula, pemuda merupakan bagian dari sosok yang masih mencari bentuk dan format ideal untuk menjadi manusia paripurna. Hal ini memerlukan dukungan yang maksimal dari lingkungan. Sebab, pemuda yang berpikiran cerdas adalah mereka yang ditempa untuk menuju arah yang positif. Para pemuda harus mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang secara optimal untuk itu diperlukan sarana dan prasarana yang diharapkan dapat membimbing ke arah yang positif tersebut. Iklim yang kondusif untuk perkembangan secara mentalitas menjadi prasyarat agar pemuda menjadi lebih optimal dalam peran sertanya mengembangkan IPTEK di tanah air. Kita dapat mengetahui beberapa penemuan bangsa Indonesia yang cukup berdaya-guna dan memiliki nilai ekonomis, misalnya :
Penemuan GARBEX yang berguna untuk menggantikan plastik polibag dan dapat digunakan berkali-kali. Cara kerjanya sama seperti pot tanaman, tetapi GARBEX dapat dibuka tutup (belah) ketika akan memindahkan benih ke media lain, sehingga alat ini masih bisa digunakan berkali-kali untuk benih yang lain.
Penemu ide dasar pembuatan alat yang bernama TRACK, dengan desain unik dan memiliki 3 posisi pengaturan ketinggian mulai dari 30cm, 35cm, dan 40cm membuat lebih fungsional, kemudian dengan kemiringan maksimum 30 derajat membuat lebih aman saat digunakan, dan yg paling praktis adalah sistem lipat track ketika tidak digunakan, artinya tidak membutuhkan banyak ruang saat disimpan, sehingga membuat suasana tetap nyaman.
Pembuat model tas yang dia beri nama TRAVELIA, merupakan inovasi desain gantungan baju yang sengaja dibuat compact dan dapat ditempatkan dimana saja saat penggunaannya. TRAVELIA memiliki ujung yang berbahan maghnet yang dapat ditempel pada benda berbahan metal.
Beberapa produk peneliti dari Perguruan tinggi misalnya, Robot yang didesain untuk menemukan sumber kebakaran di tengah - tengah hutan. Robot ini akan mampu melewati berbagai rintangan di hutan. Selain itu, robot juga mampu membawa amunisi air untuk memadamkan api. Lalu, produk Matematika Jawaban Atasi Kemacetan Lalu Lintas yang menghasilkan suatu metode yang mampu mengoptimalkan pengaturan lampu lalu lintas, sehingga kemacetan dapat dikurangi. Selama ini, lampu lalu lintas yang ada bekerja belum optimal. Ada pula penemuan teknologi yang memungkinkan pengguna komputer dapat menghasilkan karya tulisan tanpa mengetik. Pengguna komputer cukup menyuarakan bahan yang ingin ditulis, dan komputer menjalankan perintah suara tersebut lalu menuliskannya untuk pengguna.
Penemuan metode Sosrobahu, sistem pembuatan penyangga jalan layang secara sejajar dengan jalan yang akan dibuat, dan dapat diputar dengan mudah bila akan digunakan. Sistem ini menghemat tempat, sehingga tidak memacetkan lalu lintas di bawahnya bila sebuah jalan layang dibuat di atas jalan lain.
Penemuan pondasi cakar ayam yang memungkinkan pembangunan di atas lahan yang labil, seperti landasan pacu pelabuhan udara dan banyak bangunan lain di seluruh dunia.
Beberapa penemu tersebut merupakan contoh hasil penemuan diantara sekian banyak penemuan bangsa Indonesia yang tak perlu disebutkan satu persatu disini. Indonesia sebagai satu negara berkembang diantara Negara maju lainnya masih harus mengejar ketertinggalan mengingat bahwa jumlah peneliti dan hasil-hasil penelitian dinegara-negara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang jauh lebih banyak dan bahkan sudah merambah pada high technologi seperti penelitian ruang angkasa serta penelitian berskala nano technologi.
Indonesia masih kekurangan tenaga peneliti. Sebagai lembaga penelitian jumlah tenaga Peneliti harus lebih banyak, tapi saat ini Indonesia kekurangan jumlah tenaga peneliti hampir disemua bidang ilmu. Kekurangan tersebut menyebabkan Indonesia tertinggal dalam program-program besar dunia. Indonesia kekurangan program-program besar, terutama program pengembangan SDM agar jumlah peneliti di Indonesia tidak terus kekurangan dan mampu mendapatkan program-program besar dunia. Jumlah peneliti yang ada saat ini masih sedikit mengingat banyaknya bidang ilmu yang ada di Indonesia. Selayaknya peneliti harus ada di semua bidang ilmu. Bidang Ilmu yang ada dimaksud itu meliputi Hayati, Kebumian, Teknik, Sosial Politik Ekonomi, Jasa, Manajemen Instansi, bidang konservasi, domestikasi dan pemuliaan (bidang briding atau mengawinkan tumbuhan dan menciptakan jenis tumbuhan baru), Material dan Lingkungan. Keberadaan peneliti sangat penting untuk menciptakan dan merumuskan berbagai permasalahan, khususnya persoalan lingkungan yang saat ini sangat membutuhkan perhatian.
Pelatihan bagi Kelompok Ilmiah Pemuda Pelajar (KIPP) perlu diberikan agar pemuda pelajar mampu menyajikan informasi hasil pengembangan IPTEK yang berbobot serta memenuhi 5 (lima) standar antara lain :
1. Renewable (terbarukan) adalah aspek penilaian alat yang akan di daur ulang dan dimanfaatkan kembali belum pernah ditampilkan ke masyarakat umum atau dipublikasikan oleh badan penelitian/ instansi pemerintahan. Sehingga alat yang diciptakan merupakan alat yang benar – benar baru dikenal masyarakat.
2. Utilitas (kegunaan) adalah aspek penilaian yang menitikberatkan pada fungsi bagi masyarakat luas sehingga masyarakat luas merasa terbantu dengan munculnya alat tersebut serta kegunannya.
3. Kreativitas adalah aspek penilaian yang memperhatikan sisi kreativitas pemuda dalam menciptakan sebuah alat yang baru.
4. Originalitas (keabsahan) adalah aspek penilaian yang memperhatikan alat daur ulang dan dimanfaatkan kembali bagi masyarakat luas tidak dimiliki oleh suatu badan peneliti ataupun instansi pemerintahan (independen).
5. Legitimate (mengikuti persyaratan) adalah aspek penilaian yang memperhatikan hasil alat yang diciptakan telah mengikuti syarat yang dicantumkan sehingga nantinya dapat menghasilkan alat yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Peneliti memiliki posisi penting agar pemanfaatan SDA dapat terkendali apalagi dengan perubahan iklim, sehingga peneliti sangat dibutuhkan terutama dalam bekerjasama dengan dunia luar.
Partisipasi perempuan khususnya dalam pengembangan penelitian di tanah air juga masih memprihatinkan karena jumlah perempuan peneliti di lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi sangat sedikit. Untuk itu, pemerintah dan organisasi kepemudaan perlu menumbuhkan minat dan kesempatan bagi kaum perempuan dalam mengembangkan riset.
Program Pembinaan Kelompok Pemuda Pelajar kiranya perlu digulirkan untuk mendukung pemuda dan pemudi (perempuan) peneliti mengawali peran-serta mereka sebagai pemuda pelopor dalam bidang pengembangan IPTEK. Jumlah perempuan peneliti di Indonesia yang aktif dalam bidang riset diperkirakan hanya sekitar 20 persen dari total peneliti yang ada. Untuk meningkatkan kesetaraan perempuan dalam dunia penelitian, perempuan harus mendapat kesempatan luas dalam berkarier ilmiah.
Penumbuhan wawasan iptek pemuda pelajar dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, pemanfaatan, penguasaan dan pengembangan iptek sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Hal ini dilaksanakan dengan memberikan kesempatan bereksperimen bersama yang menumbuhkan daya cipta, analisis, prakarsa dan kreasi bagi para pemuda. Upaya menumbuhkan wawasan iptek bagi pemuda perlu diawali dengan pengenalan makna penting dari iptek itu sendiri misalnya melalui kunjungan ke lembaga riset dan disertai pula dengan pelatihan kegiatan ilmiah.
Peningkatan peran-serta pemuda dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, meningkatkan dan memperluas dukungan lembaga ristek, meningkatkan partisipasi masyarakat serta mendorong dunia usaha dalam pembinaan/ pelatihan pemuda pecinta iptek. Pendalaman pengetahuan dan peningkatan keterampilan bagi pemuda yang baik dan benar dilaksanakan melalui kelompok-kelompok penelitian pemuda pelajar semacam Kelompok Penelitian Ilmiah Remaja (PIR). Dengan bertambahnya jumlah pemuda yang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut, diharapkan secara merata, pemuda dan keluarganya mampu berpartisipasi dibidang IPTEK serta dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas.
Walaupun secara umum peran pemuda dalam pembangunan menunjukkan peningkatan, sejalan dengan makin tingginya derajat pendidikan pemuda, namun menghadapi era modernisasi yang permasalahannya akan makin berat dan kompleks, maka banyak tantangan yang akan kita hadapi. Tantangan yang paling utama adalah memperluas kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan serta peluang usaha. Di tahun-tahun yang akan datang, persoalan yang makin besar akan dihadapi dalam pengangguran pemuda terdidik. Pengangguran pemuda terdidik, selain dikhawatirkan dapat menjadi potensi bagi timbulnya berbagai masalah sosial baik di pedesaan maupun di perkotaan, juga merupakan penghamburan sumber daya yang tercurahkan bagi pendidikan mereka, baik sumber daya keluarga, masyarakat maupun negara. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan keterampilan teknis dibidang pengembangan IPTEK serta kewira-usahaan dikalangan pemuda perlu terus ditingkatkan. Melalui upaya tersebut, para pemuda diharapkan menjadi kader yang mandiri dan handal bagi pembangunan masa depan bangsa dan negara.[Gway]